Rabu, 04 April 2012
Freethinkers Freemason dan Atheis
Filosofi dari Freethinkers adalah percaya kebenaran rasional berdasarkan proses science, logika, dan tidak dipengaruhi emosi, otoritas, tradisi ataupun dogma.
Aplikasi kognitif dari “Freethought” disebut “Freethinking” dan individu pelaku dari “Freethought” disebut “Freethinkers”.
Istilah Freethingkers ini mulai populer di abad ke-17, yang digunakan oleh kelompok yang menentang dominasi institusi gereja, dan juga menentang kepercayaan terhadap Bible untuk menjelaskan berbagai hal kejadian ( alam, social, dan politik ).
Para Freethinkers lebih menitik beratkan pada pemahaman bahwa manusia dapat memahami dan menghargai kehidupan didunia melalui pemahaman yang alami. Pemikiran seperti ini pertama kali dipublikasikan tahun 1697 oleh William Molyneaux di Perancis tahun 1765dan dimasukan dalam ensiklopedia oleh Denis Diderot, Jeanle Rond d’Alembert dan Voltaire.
Francois De Voltaire
Para Freethinkers ini yang kemudian menghasilkan sistem-sistem sekulerisme terutama dalam pengembangan sains dan teknologi. Pendek kata disini kemudian dipisahkan antara pemikiran iptek yang kebenaran dan metodologinya berbasis fakta dengan agama yang kebenarannya berbasis pada kepercayaan. Bagi kaum sekuler, agama adalah pegangan fundamental spiritual yang harus masuk ke ruang privat.
Setiap individu Mason harus bertanggung jawab secara mandiri dalam mengembangkan dan memilah kepercayaan atau keagamaannya.
Pengembangan pemikiran Freethinkers inilah yang kemudian menyebabkan bentrok. Bentrok antara kebijakan iptek yang harus memegang nilai luhur iptek dengan kelompok agama yang berusaha tetap ingin menyatukan antara iptek dan agama.
Sebagai contoh, Harun Yahya dengan segala teori konspirasinya tentang Freemason-Atheist nya terhadap Charles Darwin dengan teori evolusinya. Sedikit tentang Darwin, ia adalah cucu seorang Master Freemason, ayah Darwin seorang dokter dan Freethinkers, sedang Darwin sendiri mempunyai pendidikan medic, biologi dan teologi.
Darwin sendiri bukan seorang Atheis, ia adalah ilmuwan sekuler dan bisa memisahkan antara agama dan iptek, karenanya ia dituding sebagai atheis.
Pemikiran Harun Yahya tentang Darwin atheis ataupun Freemason beranak-pinak menjadi banyak artikel teori konspirasi lainnya. Freemason yang berisi Freethinkers dan sekuler ini dengan sendirinya juga ikut dituding sebagai atheis hingga semua teori konspirasi itu beranak-pinak menjadi beragam cerita tentang organisasi yang ingin menguasai dunia dan merubuhkan agama.
sumber : @ayedenim , wikipedia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar