Social Icons

Pages

Selasa, 17 April 2012

Freemason Adalah Penyebar Ajaran Menjadi Individu Sekuler.

Saya yakin, anda tidak pernah tahu, Bahwa sebenarnya Mason adalah guru yang membangun agar suatu negara sekuler menjadi negara sekuler yang mapan. Sesuai yang dicita-citakan oleh pencetusnya yaitu, Francis Bacon, dan cita-cita Francis Bacon ini menjadi inspirasi jiwa Freemasonry.

Dan anda tidak akan tahu. Karena Freemason sudah ratusan tahun hanya difitnah sebagai kelompok orang yang licik dan jahat dengan segala macam teori konspirasinya, yang kita dapatkan selalu cerita fitnah, tanpa kita tahu alasannya mengapa, dan juga kita tidak menyadari bahwa apa cerita itu adalah suatu fitnah belaka.

Di Indonesia, Fitnah tersebut justru jauh lebih bergaung daripada informasi asli dan tujuan sebenarnya dari organisasi Freemason. Pada dasarnya pekerjaan Mason dimasyarakat adalah menjadi Penjaga agar norma-norma yang dikembangkan dalam masyarakat sekuler tetap terjaga utuh, mereka senantiasa dari abad ke abad, menjadi pencerah lingkungannya, agar masyarakat dapat mengadopsi nilai-nilai sekuler.

Mason sendiri adalah pendukung terjadinya Revolusi Perancis agar bebas dari pemerintah Tirani Monarki, lalu menjadi negara republik dengan UUD hukum yang positif.


Mengapa para Mason dibutuhkan dalam negara sekuler ? dan apa nilai-nilai sekuler yang diperlukan oleh masyarakat sebagai penopang negara sekuler ?

Negara sekuler adalah sebuah negara yang menggunakan hukum positif sebagai pengatur geraknya. Bila dibandingkan dengan hukum agama, Maka hukum positif ini akan senantiasa berubah secara dinamis.

Hukum Positif berkembang sesuai dengan perkembangan sistem Nilai, Norma dan Kebutuhan masyarakat dalam mencari kondisi yang lebih baik dan harmonis.

Sementara itu hukum agama tak mungkin boleh diubah-ubah, Perbedaan hukum (hukum agama dan hukum positif) suatu negara inilah yang pada dasarnya menjadi benturan antara kelompok agama dan kelompok sekuler.

Sejarah di awal abad. Dimana negara dikuasai oleh kelompok agama dengan hukum agamanya, telah meninggalkan sejarah peperangan berabad-abad, disinilah Freemason beranggapan, bahwa mengatur masyarakat yang isinya penuh dengan keragaman budaya dan agama itu, diperlukan hukum lain yang bebas dari pengaruh agama. Dengan kata lain, hukum yang digunakan negara sama sekali tidak menggunakan hukum agama tertentu, namun menggunakan “hukum positif” yang kemudian disebut sebagai Negara Sekuler sebagaimana yang diimpikan oleh Francis Bacon, Karena itulah Freemason mempunyai tugas menjaga cita-cita sekulerisme itu. Agar nasib anak dan cucu kita tidak selalu berperang antar agama.

sumber: @AyeDenim

Jumat, 13 April 2012

Sejarah Freemansory Di Indonesia

Freemasonry atau Vrijmetselarij secara aktif di Nederlands-IndiĆ« dan Indonesia tahun 1762 -1962, Lodge Freemason pertama bernama “La Choisie” tahun 1762 dibangun oleh Jacobus Cornelis Mattheus Radermacher (1741-1783) seorang pedagang VOC, Anggota Lodge ini hanyalah kelompok pedagang VOC.

Ayah Jacobus Cornelis, Joan Cornelis Radermacher, adalah seorang Grand Master dari Grand Lodge Nederland di Den Haag. Tahun 1778, Radermacher membangun Lodge “La Vertueuse” juga di Batavia. Lodge baru ini menghususkan diri pada seni dan ilmu pengetahuan, yang anggotanya juga hanya dari kelompok VOC. Hingga di akhir abad ke 18 keanggotaan Lodge baru terbuka bagi para "Ambtenaar", dimana asisten gubernur jenderal dan juga gubernur jenderal Nederlands IndiĆ« menjadi anggota Freemason.

Namun pada tahun 1810 gubernur jenderal Deandels menganggap bahwa para anggota Lodge Freemason lebih berpihak pada Eropa. Sehingga Lodge Freemason oleh Deandels dibekukan, arsip-arsipnya disita, dan orang-orangnya dimasukkan ke dalam tahanan


Baru pada saat gubernur jenderal berikutnya, para tahanan itu dikeluarkan dan Lodge Freemason boleh berdiri kembali. Dari sini kemudian Lodge Freemason terbuka juga bagi kelompok pribumi dan pedagang China.
Semua Raja,Pangeran&Bangsawan di nusantara juga menjadi Freemason. Raden Saleh merupakan orang Jawa pertama yg menjadi anggota Freemason.



Perubahan dimulai dengan pembangunan pendidikan


Dengan masuknya filosofi Freemason yaitu sekulerisme, kesetaraan, dan kemanusiaan, Anggota Freemason mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk membangun sekolah-sekolah di nusantara.
Sekolah berbasis sekulerisme yaitu yang memisahkan antara pemahaman saintifik rasional dan agama.
Pendidikan berbasis saintifik menjadi dasar pendidikan yang utama, dan agama merupakan tanggung jawab keluarga. Sekolah yg didirikan oleh pemerintah Belanda ini terdapat banyak anak-anak dari Ambtenaren, bangsawan, pamong desa, pedagang & petinggi lainnya. Di tingkat pedesaan didirikan sekolah rakyat ongko loro (dua tahun) dan ongko telu (tiga tahun), Sedang yang ingin melanjutkan harus ke kota.

Di politik, Budi Utomo yg didirikan oleh Dr. Wahidin Surohadihusodo, adalah organisasi nasional pertama yang berkembang dengan cepat ke segala kota, Mula-mula didukung oleh mahasiswa-mahasiswa Jawa di Jakarta, lalu berkembang didukung oleh para priyayi & para elit bangsawan lainnya.
Pendiri-pendiri Budi Utomo yg merupakan anggota Freemason, mengadopsi sistem sekuler politik Barat & menekankan pada humanisme sekuler, Guna meningkatkan ekonomi dan budaya, Budi Utomo mempunyai perhatian dalam dunia pembangunan pendidikan.


Berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei yang hingga sekarang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Pemikiran Budi Utomo ini kemudian mewarnai garis politik yang berpaham pada sekulerisme – Yg kemudian sering disebut sebagai para nasionalis.
Budi Utomo sangat cepat berkembang, Dan dalam beberapa tahun sudah beranggotakan lebih dari 10.000 anggota. Namun peran Budi Utomo tidak begitu mulus, karena mendapat tentangan oleh Sarekat Islam yg didirikan oleh HOS Tjokroaminoto hingga perannya merosot. Meskipun demikian, Semangat sekulernya masih terus menyala di kalangan para nasionalis.

Pertentangan kedua kelompok antara agama & nasionalis ini kemudian yang mewarnai kesepakatan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, Bukan negara sekuler dan bukan negara agama. Namun kedua kelompok itu, antara sekuler & agama masih terus tarik menarik hingga saat ini. Dan semakin panas dengan munculnya pemikiran yang ingin Indonesia dijadikan negara agama serta mengharamkan politik Barat (sekuler).



sumber: AyeDenim.com

Rabu, 04 April 2012

Freethinkers Freemason dan Atheis


Filosofi dari Freethinkers adalah percaya kebenaran rasional berdasarkan proses science, logika, dan tidak dipengaruhi emosi, otoritas, tradisi ataupun dogma.
Aplikasi kognitif dari “Freethought” disebut “Freethinking” dan individu pelaku dari “Freethought” disebut “Freethinkers”.
Istilah Freethingkers ini mulai populer di abad ke-17, yang digunakan oleh kelompok yang menentang dominasi institusi gereja, dan juga menentang kepercayaan terhadap Bible untuk menjelaskan berbagai hal kejadian ( alam, social, dan politik ).
Para Freethinkers lebih menitik beratkan pada pemahaman bahwa manusia dapat memahami dan menghargai kehidupan didunia melalui pemahaman yang alami. Pemikiran seperti ini pertama kali dipublikasikan tahun 1697 oleh William Molyneaux di Perancis tahun 1765dan dimasukan dalam ensiklopedia oleh Denis Diderot, Jeanle Rond d’Alembert dan Voltaire.











Francois De Voltaire


Para Freethinkers ini yang kemudian menghasilkan sistem-sistem sekulerisme terutama dalam pengembangan sains dan teknologi. Pendek kata disini kemudian dipisahkan antara pemikiran iptek yang kebenaran dan metodologinya berbasis fakta dengan agama yang kebenarannya berbasis pada kepercayaan. Bagi kaum sekuler, agama adalah pegangan fundamental spiritual yang harus masuk ke ruang privat.
Setiap individu Mason harus bertanggung jawab secara mandiri dalam mengembangkan dan memilah kepercayaan atau keagamaannya.
Pengembangan pemikiran Freethinkers inilah yang kemudian menyebabkan bentrok. Bentrok antara kebijakan iptek yang harus memegang nilai luhur iptek dengan kelompok agama yang berusaha tetap ingin menyatukan antara iptek dan agama.

Sebagai contoh, Harun Yahya dengan segala teori konspirasinya tentang Freemason-Atheist nya terhadap Charles Darwin dengan teori evolusinya. Sedikit tentang Darwin, ia adalah cucu seorang Master Freemason, ayah Darwin seorang dokter dan Freethinkers, sedang Darwin sendiri mempunyai pendidikan medic, biologi dan teologi.
Darwin sendiri bukan seorang Atheis, ia adalah ilmuwan sekuler dan bisa memisahkan antara agama dan iptek, karenanya ia dituding sebagai atheis.

Pemikiran Harun Yahya tentang Darwin atheis ataupun Freemason beranak-pinak menjadi banyak artikel teori konspirasi lainnya. Freemason yang berisi Freethinkers dan sekuler ini dengan sendirinya juga ikut dituding sebagai atheis hingga semua teori konspirasi itu beranak-pinak menjadi beragam cerita tentang organisasi yang ingin menguasai dunia dan merubuhkan agama.


sumber : @ayedenim , wikipedia
 
Blogger Templates